Langkah-Langkah Menulis Artikel untuk Jurnal Internasional

Langkah-Langkah Menulis Artikel untuk Jurnal Internasional

Ingin menembus jurnal internasional bereputasi seperti Scopus atau Web of Science? Artikel ini membahas langkah-langkah sistematis menulis artikel ilmiah internasional — mulai dari ide riset, penyusunan struktur IMRaD, hingga proses revisi dan komunikasi dengan editor jurnal.

Publikasi di jurnal internasional adalah impian banyak akademisi dan mahasiswa riset. Tidak hanya sebagai bukti pencapaian ilmiah, tetapi juga sebagai tiket menuju dunia akademik global — beasiswa, kolaborasi riset, bahkan reputasi profesional.

Langkah-Langkah Menulis Artikel untuk Jurnal Internasional

cara memilih jurnal yang tepat untuk publikasi

Namun, untuk bisa lolos ke jurnal internasional bereputasi, penulis tidak hanya perlu hasil riset yang bagus, tetapi juga kemampuan menulis akademik dalam format dan standar global. Artikel yang kuat tetapi salah format bisa langsung ditolak di tahap desk evaluation.

Lalu, bagaimana cara menulis artikel ilmiah internasional yang baik, benar, dan berpeluang tinggi diterima?
Berikut langkah-langkah lengkapnya 👇

1. Tentukan Topik Penelitian yang Relevan dan Aktual

Langkah awal yang paling penting adalah menentukan topik penelitian.
Topik yang baik harus:

  • Relevan dengan bidang keilmuanmu,
  • Menjawab isu terkini (current issue),
  • Memiliki novelty (kebaruan), dan
  • Dapat berkontribusi terhadap pengembangan ilmu.

Contohnya, jika kamu di bidang Bisnis Digital, topik seperti “Dampak AI terhadap Keputusan Konsumen di E-Commerce” akan lebih menarik dibanding “Analisis Kepuasan Konsumen di Toko Online” — karena yang pertama lebih baru dan kontekstual dengan tren dunia.

Gunakan database seperti Scopus, ScienceDirect, SpringerLink, atau Google Scholar untuk melihat topik apa yang sedang ramai diteliti.

2. Lakukan Kajian Literatur yang Mendalam

Setelah menentukan topik, lakukan literature review untuk memahami hasil penelitian sebelumnya dan menemukan research gap (celah riset).

Langkahnya:

  1. Kumpulkan artikel relevan dari 5–10 tahun terakhir.
  2. Kelompokkan berdasarkan tema dan hasil penelitian.
  3. Catat apa yang sudah banyak diteliti, dan apa yang belum.

Dari sini, kamu bisa menyusun argumentasi:

“Penelitian ini dilakukan karena belum ada studi yang meneliti pengaruh variabel X terhadap Y dalam konteks Z.”

Ini menunjukkan bahwa penelitianmu memiliki dasar ilmiah yang kuat dan berkontribusi nyata terhadap pengetahuan global.

3. Rancang Metodologi Penelitian Secara Sistematis

Bagian metodologi harus jelas, logis, dan bisa direplikasi.
Metodologi yang baik biasanya menjelaskan:

  • Pendekatan penelitian: kuantitatif, kualitatif, atau campuran.
  • Populasi dan sampel: siapa responden atau objek penelitian.
  • Teknik pengumpulan data: survei, wawancara, observasi, eksperimen, dsb.
  • Metode analisis: statistik, regresi, SEM, coding, content analysis, dll.

Gunakan software analisis seperti SPSS, AMOS, NVivo, atau Python/R untuk memperkuat validitas hasil.
Jangan lupa jelaskan alasan pemilihan metode, agar pembaca memahami mengapa desain penelitianmu paling tepat untuk menjawab pertanyaan riset.

4. Gunakan Struktur IMRaD (Introduction, Methods, Results, and Discussion)

Hampir semua jurnal internasional menggunakan struktur IMRaD, yaitu:

  1. Introduction (Pendahuluan)
    Jelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan kebaruan riset.
    Buat pembaca penasaran untuk membaca lebih lanjut.
  2. Methods (Metode)
    Paparkan bagaimana penelitian dilakukan secara detail.
    Pastikan metode dapat direplikasi oleh peneliti lain.
  3. Results (Hasil)
    Sajikan data dan temuan utama. Gunakan tabel, grafik, atau visualisasi agar lebih mudah dipahami.
  4. Discussion (Pembahasan)
    Interpretasikan hasil — apa maknanya, mengapa bisa terjadi, dan bagaimana perbandingannya dengan studi sebelumnya.

Tambahkan juga Conclusion (Kesimpulan) dan Implications (Implikasi), agar pembaca memahami nilai praktis dari penelitianmu.

5. Tulis Abstrak yang Padat dan Menarik

Abstrak adalah pintu pertama bagi pembaca — termasuk editor jurnal.
Maka tulislah secara singkat tapi penuh informasi.

Struktur abstrak ideal:

  • Latar belakang singkat (1–2 kalimat)
  • Tujuan penelitian
  • Metode yang digunakan
  • Hasil utama
  • Implikasi atau kontribusi

Contoh abstrak yang baik:

“Penelitian ini menganalisis pengaruh digital trust terhadap keputusan pembelian online di Indonesia menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan survei terhadap 250 responden, hasil menunjukkan bahwa persepsi keamanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Temuan ini memberikan kontribusi pada strategi pemasaran digital di era AI.”

6. Sajikan Data Secara Visual dan Informatif

Gunakan tabel, grafik, atau diagram agar hasil lebih menarik dan mudah dipahami.
Namun, hindari kesalahan umum seperti:

  • Terlalu banyak tabel,
  • Tidak ada interpretasi,
  • Atau hasil numerik tanpa penjelasan.

Kamu bisa gunakan visualisasi data dari Excel, Tableau, atau Power BI untuk mempercantik tampilan hasil analisis.

Jurnal internasional sangat menghargai visualisasi yang informatif dan profesional — karena membantu pembaca global memahami data dengan cepat tanpa harus membaca seluruh paragraf.

7. Perhatikan Bahasa dan Gaya Penulisan Akademik

Bahasa artikel ilmiah harus:

  • Formal, objektif, dan bebas bias,
  • Menggunakan kalimat aktif dan jelas,
  • Tidak bertele-tele,
  • Serta menggunakan istilah ilmiah yang sesuai bidang.

Gunakan alat bantu seperti Grammarly Premium atau QuillBot Academic untuk memastikan grammar dan gaya bahasa sesuai standar internasional.
Kalau memungkinkan, mintalah proofreading oleh native speaker atau layanan academic editing sebelum dikirim ke jurnal.

8. Buat Daftar Pustaka dan Sitasi dengan Benar

Kesalahan sitasi adalah alasan klasik penolakan jurnal.
Gunakan reference manager seperti:

  • Zotero,
  • Mendeley,
  • atau EndNote

Gunakan gaya sitasi sesuai permintaan jurnal — biasanya APA 7th, Harvard, atau IEEE.
Pastikan semua referensi yang disebut di teks ada di daftar pustaka (dan sebaliknya).

9. Kirim ke Jurnal yang Tepat dan Siapkan Surat Pengantar

Sebelum submit, pastikan:

  • Format artikel sesuai panduan jurnal (author guidelines),
  • Cek plagiarisme (maks. 10–15%),
  • Siapkan cover letter (surat pengantar) profesional.

Contoh isi surat pengantar:

“Dear Editor,
We would like to submit our manuscript titled ‘The Impact of Digital Innovation on SME Growth in Indonesia’ for your consideration in the Journal of Business and Management Research. This article is original, not under review elsewhere, and contributes to the literature on digital entrepreneurship. Thank you for your time and consideration.”

Surat ini menunjukkan etika profesional dan meningkatkan kesan positif pada editor.

10. Siap Menghadapi Review dan Revisi

Setelah dikirim, artikelmu akan melalui peer review.
Biasanya reviewer akan memberi komentar seperti:

  • “Perlu perbaikan pada metodologi,”
  • “Diskusi terlalu singkat,”
  • atau “Perlu referensi terbaru.”

Jangan kecewa — revisi adalah bagian dari proses ilmiah.
Tanggapi dengan sopan dan detail, misalnya:

“We appreciate the reviewer’s suggestion. We have added the latest references (2023–2024) to strengthen the theoretical background.”

Setelah revisi diterima, artikelmu akan masuk tahap proof dan diterbitkan. 🎉

Kesimpulan: Publikasi Adalah Perjalanan, Bukan Tujuan Akhir

Menulis artikel untuk jurnal internasional memang tidak mudah, tapi sangat layak diperjuangkan.
Kuncinya adalah konsistensi, ketelitian, dan kesabaran.
Ikuti struktur ilmiah dengan benar, pastikan data valid, dan pilih jurnal yang sesuai bidangmu.

Ingat:
Publikasi bukan hanya tentang menulis — tetapi tentang berkontribusi pada ilmu pengetahuan global dan membangun reputasi akademik yang berkelanjutan.

Jadi, mulai dari sekarang, asah kemampuan risetmu, tulis dengan tekun, dan siapkan dirimu untuk dikenal di dunia internasional 🌏✨

 

Penulis Blog Informasi Edukasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp