
Menulis jurnal ilmiah itu penting, apalagi kalau kamu berkecimpung di bidang ilmu sosial dan humaniora. Tapi kenyataannya, banyak orang yang merasa bingung harus mulai dari mana. Nah, melalui artikel ini, kita akan bahas panduan menulis jurnal dalam ilmu sosial dan humaniora dengan gaya santai, praktis, dan tetap sesuai standar akademik.
Kalau kamu sedang mencari cara supaya tulisanmu bisa diterima di jurnal bereputasi, artikel panduan menulis jurnal dalam ilmu sosial dan humaniora bisa jadi teman belajarmu.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu sepakat dulu, jurnal ilmiah di bidang ilmu sosial dan humaniora adalah karya tulis berbasis penelitian yang fokus pada aspek sosial, budaya, sejarah, bahasa, filsafat, dan sejenisnya.
Berbeda dengan jurnal di bidang sains eksakta, jurnal sosial-humaniora lebih sering menekankan pada analisis kualitatif, teori kritis, dan interpretasi makna.
Menulis jurnal bukan sekadar syarat administrasi, tapi punya peran strategis:
Menyebarluaskan hasil penelitian
Membuktikan kontribusi ilmiah
Membangun reputasi akademik
Membuka peluang kolaborasi riset
Mendukung jenjang karier akademik
Karena itu, penting memahami panduan menulis jurnal dalam ilmu sosial dan humaniora supaya hasil kerja kerasmu benar-benar diakui.
Setiap jurnal mungkin punya sedikit perbedaan dalam format, tapi secara umum, inilah struktur yang biasanya digunakan:
Buat judul yang jelas, spesifik, dan menarik. Hindari judul yang terlalu panjang atau terlalu umum. Misal:
“Dinamika Identitas Budaya dalam Komunitas Urban di Jakarta”
Abstrak harus singkat tapi padat. Jelaskan tujuan penelitian, metode, hasil utama, dan kesimpulan dalam 150–250 kata. Ini bagian pertama yang dilihat editor dan reviewer.
Pendahuluan harus menjawab pertanyaan: Mengapa penelitian ini penting?
Ceritakan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitianmu di sini.
Di bagian ini, bahas teori atau penelitian sebelumnya yang relevan. Hubungkan dengan penelitianmu supaya terlihat adanya “kekosongan” yang kamu isi.
Jelaskan bagaimana penelitian dilakukan. Apakah memakai pendekatan kualitatif, studi kasus, etnografi, atau lainnya? Pastikan detailnya jelas.
Paparkan temuan penelitian, lalu bahas maknanya. Hubungkan temuanmu dengan teori yang telah kamu bahas di tinjauan pustaka.
Tulis ringkasan hasil penelitian, kontribusi teoritis atau praktis, serta saran untuk penelitian selanjutnya.
Cantumkan semua referensi yang kamu gunakan sesuai gaya sitasi yang diminta oleh jurnal tujuanmu.
Sekarang masuk ke bagian praktiknya. Ini beberapa tips berdasarkan panduan menulis jurnal dalam ilmu sosial dan humaniora yang sudah banyak digunakan penulis berpengalaman:
Pilih topik yang aktual, relevan dengan bidangmu, dan punya nilai kontribusi. Hindari topik yang sudah terlalu sering dibahas kecuali kamu menawarkan sudut pandang baru.
Outline akan membantumu tetap fokus. Bikin kerangka sederhana mulai dari pendahuluan sampai kesimpulan.
Dalam ilmu sosial-humaniora, teori punya peran besar. Pastikan kamu menggunakan teori terbaru atau mengkombinasikan berbagai teori untuk analisis.
Meskipun lebih kualitatif, metode tetap harus dijelaskan detail supaya penelitianmu bisa dipahami dan di-replikasi.
Gunakan bahasa ilmiah, tetapi hindari kalimat yang terlalu bertele-tele. Pastikan setiap paragraf punya satu ide utama yang jelas.
Biasanya jurnal sosial-humaniora menggunakan gaya APA, MLA, atau Chicago. Ikuti pedoman jurnal tempat kamu mau mengirimkan artikel.
Jangan langsung kirim naskah setelah selesai menulis. Lakukan revisi beberapa kali, minta pendapat teman sejawat, dan baca ulang naskahmu.
Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi:
Topik terlalu umum tanpa fokus
Kurangnya kedalaman analisis
Referensi tidak mutakhir
Metode penelitian tidak dijelaskan dengan baik
Tidak mengikuti template atau pedoman jurnal tujuan
Menghindari kesalahan ini adalah bagian penting dari panduan menulis jurnal dalam ilmu sosial dan humaniora.
Selain menulis, memilih jurnal yang tepat juga sangat menentukan. Berikut tipsnya:
Cek scope jurnal, pastikan topikmu sesuai
Pilih jurnal yang terindeks (SINTA, DOAJ, Scopus, Web of Science)
Perhatikan tingkat acceptance rate jurnal
Baca artikel yang pernah diterbitkan jurnal tersebut untuk memahami selera editor
Pastikan jurnal bukan jurnal predator
Dapat komentar revisi dari reviewer itu hal biasa, bahkan untuk penulis senior. Hadapi dengan:
Membaca komentar dengan pikiran terbuka
Membuat daftar revisi satu per satu
Menjawab komentar reviewer dengan sopan dan detail
Tidak defensif, tetap profesional
Revisi yang baik justru bisa meningkatkan kualitas naskahmu.
Sebagai contoh nyata, bayangkan kamu ingin menulis tentang perubahan budaya tradisional akibat modernisasi.
Langkah-langkah yang bisa kamu tempuh:
Lakukan observasi lapangan
Wawancara tokoh budaya lokal
Tinjau teori modernisasi dan budaya
Bandingkan data lapangan dengan teori
Analisis dan tarik kesimpulan
Dengan pendekatan ini, tulisanmu akan punya kedalaman analisis yang kuat, seperti yang diharapkan dalam jurnal sosial-humaniora.
Menulis jurnal di bidang ilmu sosial dan humaniora memang menantang, tapi sangat mungkin dilakukan asalkan kamu paham prinsip-prinsip dasarnya. Melalui panduan menulis jurnal dalam ilmu sosial dan humaniora ini, kamu bisa mulai melangkah dengan lebih percaya diri.
Ingat, kunci sukses adalah memahami struktur jurnal, fokus pada kontribusi ilmiah, dan menulis dengan bahasa akademik yang tetap enak orang baca. Jangan ragu untuk terus belajar dari artikel-artikel yang sudah terbit, memperbaiki naskahmu, dan tentu saja, pantang menyerah saat menghadapi revisi.
1. Apa bedanya jurnal ilmu sosial-humaniora dengan jurnal sains?
Jurnal sosial-humaniora lebih fokus pada analisis kualitatif dan interpretasi makna, sedangkan jurnal sains biasanya berbasis data kuantitatif dan eksperimen.
2. Apa struktur utama jurnal di bidang sosial-humaniora?
Umumnya meliputi judul, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
3. Bagaimana cara memilih jurnal yang cocok untuk bidang sosial-humaniora?
Pilih jurnal yang sesuai scope-nya, terindeks resmi, dan memiliki reputasi baik di bidangmu.
4. Apa saja kesalahan umum saat menulis jurnal di bidang ini?
Kesalahan umum meliputi topik terlalu luas, analisis dangkal, referensi usang, dan tidak mengikuti format jurnal.
5. Apa yang harus kita lakukan jika mendapat revisi dari reviewer?
Terima dengan lapang dada, jawab semua komentar dengan jelas, lakukan revisi menyeluruh, dan tetap menjaga profesionalisme.