Hai Sobat Edukasiana! Pernah nggak sih, kamu bingung bagaimana cara menuliskan volume pada jurnal internasional dengan benar? Jangan khawatir, artikel ini akan membahas semua hal yang perlu kamu tahu tentang penulisan volume pada jurnal internasional. Yuk, kita bahas dengan santai tapi tetap detail!
Sebelum membahas cara penulisannya, mari kita pahami dulu apa itu volume. Dalam dunia penerbitan jurnal, volume adalah angka yang menunjukkan tahun penerbitan atau edisi jurnal tersebut sejak pertama kali diterbitkan.
Misalnya, jika sebuah jurnal pertama kali terbit pada tahun 2010 dan setiap tahunnya memiliki satu volume, maka jurnal yang terbit tahun 2023 akan berada pada Volume 14.
Volume penting karena menjadi salah satu elemen identitas jurnal yang memudahkan pembaca atau peneliti untuk merujuk artikel secara akurat.
Sebelum menuliskan volume, Sobat Edukasiana perlu tahu bahwa informasi lengkap yang harus dicantumkan dalam referensi jurnal meliputi:
Penulisan volume dalam jurnal internasional sangat tergantung pada format penulisan referensi yang digunakan. Beberapa format yang sering digunakan adalah:
Dalam APA Style, volume ditulis setelah nama jurnal dengan format angka tebal (bold).
Contoh:
Smith, J. (2023). Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14(3), 120–130.
Dalam MLA Style, volume ditulis setelah nama jurnal dengan angka biasa tanpa cetak tebal.
Contoh:
Smith, John. “Advances in Renewable Energy Technologies.” Journal of Clean Energy, vol. 14, no. 3, 2023, pp. 120–130.
Format Chicago mencantumkan volume setelah nama jurnal dengan angka biasa, diikuti tanda koma.
Contoh:
Smith, John. “Advances in Renewable Energy Technologies.” Journal of Clean Energy 14, no. 3 (2023): 120–130.
Dalam Harvard Style, volume juga ditulis biasa tanpa cetak tebal, namun posisinya serupa dengan format lainnya.
Contoh:
Smith, J., 2023. Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14(3), pp.120–130.
Penulisan volume penting karena:
Sobat Edukasiana, selain penulisan volume, ada satu elemen penting yang nggak boleh kamu lupakan: DOI (Digital Object Identifier). DOI adalah kode unik yang diberikan untuk setiap artikel jurnal, dan ini membantu pembaca langsung menemukan artikel tersebut secara online.
Biasanya, DOI ditulis di akhir referensi, seperti ini:
Contoh Format APA dengan DOI
Smith, J. (2023). Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14(3), 120–130. https://doi.org/10.1234/jce.v14i3.5678
Dengan DOI, referensi jurnalmu akan lebih kredibel karena mudah terverifikasi.
Ada kalanya jurnal internasional hanya mencantumkan volume tanpa issue. Dalam kasus ini, cukup tuliskan volume saja, tanpa tanda kurung atau nomor tambahan.
Contoh Format APA Tanpa Issue
Smith, J. (2023). Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14, 120–130.
Namun, jika jurnal memiliki nomor edisi khusus (misalnya “Special Issue”), kamu tetap perlu menuliskannya dengan keterangan tambahan.
Contoh Format dengan Edisi Khusus
Smith, J. (2023). Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14 (Special Issue), 120–130.
Jika kamu merujuk jurnal yang tidak berbahasa Inggris, format volume tetap sama. Namun, perhatikan transliterasi atau penyesuaian nama jurnalnya sesuai pedoman yang kamu gunakan.
Contoh Jurnal Berbahasa Indonesia
Rahman, A. (2023). Teknologi ramah lingkungan untuk energi terbarukan. Jurnal Energi Hijau, 5(1), 45–60.
Contoh Jurnal Berbahasa Prancis
Dupont, L. (2023). Innovations dans les énergies renouvelables. Revue d’Énergie Durable, 9(2), 87–99.
Penyesuaian ini penting agar referensi tetap informatif meskipun jurnal berasal dari negara berbeda.
Kalau Sobat Edukasiana masih merasa ribet dengan format manual, ada banyak alat online yang bisa membantu, lho! Beberapa di antaranya adalah:
Dengan alat-alat ini, kamu bisa menghemat waktu sekaligus memastikan format yang kamu gunakan sudah benar.
Jika Sobat Edukasiana sedang membuat artikel review atau tinjauan pustaka, penulisan volume menjadi sangat krusial. Artikel review sering kali merujuk banyak jurnal, dan informasi volume membantu pembaca melacak artikel aslinya.
Gunakan tabel atau daftar terstruktur untuk menyajikan informasi referensi dalam artikel review. Contoh:
Nama Penulis | Judul Artikel | Jurnal | Volume (Issue) | Tahun |
---|---|---|---|---|
Smith, J. | Advances in Renewable Energy Technologies | Journal of Clean Energy | 14 (3) | 2023 |
Rahman, A. | Teknologi Ramah Lingkungan untuk Energi Terbarukan | Jurnal Energi Hijau | 5 (1) | 2023 |
Dengan tabel ini, pembaca akan lebih mudah memahami dan merujuk ulang artikel yang kamu bahas.
Volume tidak hanya sekadar angka. Ia juga mencerminkan perjalanan sebuah jurnal dalam mendokumentasikan perkembangan ilmu pengetahuan.
Misalnya:
Sebagai penulis, kamu bisa memilih volume tertentu sesuai dengan relevansi topik penelitianmu.
Penulisan volume pada jurnal internasional adalah bagian penting dari referensi akademik. Dengan memahami cara menuliskannya sesuai format seperti APA, MLA, atau Chicago Style, kamu dapat menyusun referensi yang jelas, akurat, dan sesuai standar internasional. Jadi, jangan ragu untuk mencoba ya, Sobat Edukasiana!
Kamu juga bisa cek Cara Submit Jurnal Scopus Gratis