Perbandingan SINTA dan Scopus dalam Publikasi Ilmiah

Perbandingan SINTA dan Scopus dalam publikasi ilmiah

Dalam dunia akademik, publikasi ilmiah menjadi salah satu faktor penting untuk mengukur kualitas dan kredibilitas penelitian. Dua indeksasi yang sering digunakan oleh akademisi adalah SINTA (Science and Technology Index) dan Scopus. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal cakupan, tingkat akreditasi, dan dampak terhadap karier akademik, ketahui perbandingan SINTA dan Scopus dalam publikasi ilmiah yang harus kamu ketahui.

Bagi peneliti, penting untuk memahami perbandingan SINTA dan Scopus dalam publikasi ilmiah, agar dapat menentukan jurnal yang tepat untuk publikasi karya ilmiah mereka. Artikel ini akan membahas keunggulan dan kelemahan masing-masing indeksasi, serta bagaimana cara memilih yang sesuai dengan kebutuhan penelitian Anda.

Apa Itu SINTA dan Scopus?

SINTA (Science and Technology Index)

SINTA adalah indeks jurnal ilmiah yang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia kembangkan. Fungsi utama SINTA adalah:

  • Memberikan peringkat jurnal nasional berdasarkan kualitas dan dampaknya.
  • Menyediakan database publikasi dari jurnal-jurnal yang telah terakreditasi oleh ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional).
  • Mengukur H-Index dan sitasi dari publikasi ilmiah.

SINTA memiliki 6 tingkatan indeksasi, yaitu S1 hingga S6, di mana S1 adalah yang tertinggi dan memiliki kualitas setara dengan jurnal internasional bereputasi.

Scopus

Scopus adalah indeksasi jurnal internasional yang dimiliki oleh Elsevier dan juga mencakup lebih dari 25.000 jurnal akademik dari berbagai disiplin ilmu dan diakui secara global.

Keunggulan Scopus:

  • Jurnalnya telah melalui proses seleksi ketat oleh Content Selection and Advisory Board (CSAB).
  • Memiliki sistem penilaian berdasarkan CiteScore, H-Index, dan SNIP (Source Normalized Impact per Paper).
  • Digunakan sebagai standar global untuk publikasi ilmiah.

Perbandingan SINTA dan Scopus dalam Publikasi Ilmiah

Berikut adalah perbandingan mendetail antara SINTA dan Scopus berdasarkan beberapa aspek penting:

Aspek SINTA Scopus
Cakupan Jurnal nasional Indonesia Jurnal internasional dari berbagai negara
Tingkat Akreditasi S1 – S6 (dikelola oleh Kemendikbudristek) Q1 – Q4 (dikelola oleh Elsevier)
Proses Seleksi Berdasarkan akreditasi ARJUNA Melalui CSAB dengan evaluasi ketat
Dampak Akademik Berguna untuk kenaikan jabatan akademik di Indonesia Lebih diakui secara internasional
Sitasi dan H-Index Menggunakan sistem dalam negeri Memiliki sistem sitasi global
Keunggulan Utama Mendukung penelitian nasional dan dosen Indonesia Publikasi lebih banyak dibaca dan dikutip secara global

Mana yang Harus Dipilih?

Pemilihan antara SINTA dan Scopus tergantung pada tujuan publikasi dan karier akademik. Berikut adalah beberapa pertimbangan:

  • Jika Anda fokus pada akademik dalam negeri, SINTA lebih relevan karena penggunaannya untuk kenaikan jabatan akademik di Indonesia.
  • Jika Anda ingin terkenal secara global, Scopus lebih kami rekomendasikan karena cakupannya luas dan lebih banyak dibaca oleh peneliti dari berbagai negara.
  • Jika Anda ingin meningkatkan sitasi dan dampak penelitian, Scopus memiliki sistem analisis sitasi yang lebih luas jika bandingkan dengan SINTA.

Cara Publikasi di Jurnal SINTA dan Scopus

1. Cara Publikasi di Jurnal SINTA

  1. Pilih jurnal terindeks SINTA yang sesuai di situs https://sinta.kemdikbud.go.id/.
  2. Periksa akreditasi jurnal melalui ARJUNA.
  3. Ikuti pedoman penulisan jurnal yang oleh penerbit tetapkan.
  4. Kirimkan naskah dan lakukan revisi sesuai dengan feedback dari reviewer.

2. Cara Publikasi di Jurnal Scopus

  1. Cari jurnal Scopus yang sesuai dengan bidang penelitian di https://www.scopus.com/sources.
  2. Pastikan jurnal memiliki Q1 atau Q2 untuk mendapatkan dampak yang lebih besar.
  3. Ikuti pedoman penulisan dan referensi yang sesuai dengan standar internasional.
  4. Lakukan proses peer-review dan perbaikan berdasarkan masukan dari editor.

Kesimpulan

Memahami perbandingan SINTA dan Scopus dalam publikasi ilmiah sangat penting bagi peneliti. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, tergantung pada kebutuhan akademik Anda. Jika ingin fokus pada lingkup nasional, SINTA adalah pilihan terbaik. Namun, jika ingin meningkatkan reputasi dan jaringan akademik secara global, Scopus adalah indeksasi yang lebih kita sarankan.

FAQ 

1. Apakah jurnal SINTA bisa masuk ke Scopus?

Tidak semua jurnal SINTA bisa masuk ke Scopus, kecuali jika telah memenuhi standar internasional dan melewati proses seleksi ketat.

2. Apakah jurnal Scopus lebih sulit lolos daripada jurnal SINTA?

Ya, jurnal Scopus memiliki standar lebih tinggi dan seleksi yang lebih ketat jika kita bandingkan jurnal SINTA.

3. Apa saja kategori peringkat dalam SINTA dan Scopus?

SINTA memiliki S1 hingga S6, sedangkan Scopus memiliki Q1 hingga Q4.

4. Apakah publikasi di SINTA cukup untuk jenjang akademik internasional?

Untuk akademik dalam negeri, SINTA cukup, tetapi untuk jenjang internasional lebih kita sarankan publikasi di Scopus.

5. Bagaimana cara meningkatkan peluang lolos di jurnal Scopus?

Gunakan metodologi yang kuat, referensi yang relevan, serta pastikan bahasa dan struktur artikel sesuai dengan standar jurnal internasional.

 

Linkedin : Mamduh Rihadatul Aisy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp