
Banyak mahasiswa dan peneliti baru bingung: apa sih perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian eksperimental? Keduanya sama-sama dipublikasikan di jurnal ilmiah, tapi punya peran dan struktur berbeda. Artikel review menyajikan ringkasan dan opini atas literatur, sedangkan artikel penelitian eksperimental melaporkan hasil eksperimen langsung.
Dalam panduan ini, kita akan mengupas perbedaan tersebut secara mendalam—mulai dari definisi, tujuan, struktur, metode, hingga tips menulis masing-masing jenis artikel agar mudah diterima jurnal.
Artikel review adalah tulisan yang mengulas sejumlah studi terdahulu di bidang tertentu. Artikel ini bertujuan menyajikan rangkuman, perbandingan, dan kritik terhadap literatur yang sudah ada, tanpa melakukan eksperimen baru.
Biasanya, artikel ini cocok bagi peneliti yang ingin memahami tren riset, gap pengetahuan, atau rekomendasi penelitian lanjutan. Di sini kamu tidak melakukan eksperimen, melainkan menganalisis hasil orang lain. Ini penting untuk menjelaskan perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian eksperimental.
Sebaliknya, artikel penelitian eksperimental melaporkan hasil penelitian yang melibatkan pengumpulan data primer melalui eksperimen atau pengujian langsung.
Contohnya: penelitian pengaruh pupuk A terhadap pertumbuhan tumbuhan, atau efektivitas obat terhadap sel kanker. Di sini peneliti melakukan eksperimen, mencatat data, dan menyimpulkan hasil. Ini adalah inti yang membedakan perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian eksperimental.
Artikel Review: bertujuan merangkum dan memberikan perspektif sistematis atas tema tertentu. Cocok untuk memperjelas tren, hukum ilmiah, atau teori terbaru.
Artikel Penelitian Eksperimental: bertujuan menguji hipotesis melalui data empiris. Hasilnya membuka peluang inovasi dan pengembangan baru dalam bidang ilmiah.
Kedua jenis ini memiliki peran berbeda dalam ekosistem publikasi ilmiah, yang menggambarkan perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian eksperimental.
Komponen/Bagian | Artikel Review | Artikel Eksperimental |
---|---|---|
Judul | Menjelaskan topik besar dan terfokus pada tinjauan literatur | Menjelaskan topik dan jenis eksperimen atau variabel |
Abstrak | Ringkasan kritik, gap, dan rekomendasi penelitian | Latar belakang, metode, hasil, kesimpulan eksperimen |
Pendahuluan | Latar umum → gap penelitian → ruang untuk pengembangan | Latar belakang → rumusan masalah → tujuan dan hipotesis |
Metode | Strategi pencarian literatur dan inklusi-kriteria | Desain eksperimen, populasi, instrukmen, statistik |
Hasil | Ringkasan temuan literatur dengan sintesis naratif atau tabel | Data eksperimen lengkap, grafik, tabel analisis statistik |
Diskusi | Interpretasi literatur, silang pendapat, gap lanjutan | Penafsiran hasil, pembandingan dengan studi lain, implikasi |
Kesimpulan | Rangkuman kekuatan dan kelemahan tema, rekomendasi riset | Rangkuman hasil utama, validitas, rekomendasi praktis/riset |
Referensi | Lebih banyak, fokus pada studi terdahulu | Referensi umum terkait metodologi dan teori pendukung eksperimen |
Jelas terlihat perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian eksperimental dari segi struktur.
Artikel Review: mengikuti protokol seperti systematic review, meta-analisis, atau naratif. Peneliti mendefinisikan kriteria inklusi, mencari database (Scopus, PubMed), lalu menyaring dan menganalisis literatur.
Artikel Eksperimental: mencakup desain eksperimen (misalnya RCT, quasi eksperimental), pengacakan, kontrol, variabel independen dan dependen, prosedur etis.
Keduanya memiliki langkah metodologis yang jauh berbeda—ini bagian dari perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian eksperimental.
Kelebihan: Dapat menyimpulkan tren luas dan memetakan gap yang belum diteliti, cocok untuk kajian teori yang mendalam.
Kelemahan: Tidak menghasilkan data primer baru, tergantung kualitas literatur, dan rentan bias dalam seleksi studi.
Kelebihan: Memberi data asli dan kekuatan validitas yang lebih tinggi, bisa menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Kelemahan: Butuh sumber daya, waktu, dan proses validasi profesional. Juga bisa terbatas jangkauan sampel atau setting eksperimen.
Memahami kelebihan dan kelemahan ini membantu menunjukkan perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian kekinihan eksperimental.
Artikel Review: Lebih cocok untuk dijadikan dasar teori, panduan riset lanjutan, dan topik skripsi atau tesis.
Artikel Eksperimental: Ideal untuk menghasilkan inovasi baru seperti prototipe, kebijakan berbasis data, uji klinis, atau metode baru.
Lokasi pemilihan jenis artikel tergantung apa yang ingin dicapai peneliti—teori atau aplikasi.
Artikel Review: Review fokus pada cakupan literatur, kebenaran sintesis, keberimbangan sudut pandang, dan transparansi metodologi review.
Artikel Eksperimental: Review fokus pada kekokohan desain, akurasi data, kekuatan statistik, validitas internal dan eksternal.
Mengutip perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian eksperimental, review juga punya kriteria review yang berbeda.
Artikel Review: Kirim ke jurnal “Review” atau jurnal spesial isu tertentu (annual review, systematic review).
Artikel Eksperimental: Kirim ke jurnal riset primer atau spesifik bidang (misalnya Journal of Experimental Psychology, Tropical Agricultural Research).
Pemilihan jurnal sesuai jenis artikel ini juga memperkuat strategi publikasi.
Mulai dengan pertanyaan kajian yang jelas
Gunakan struktur PRISMA (untuk systematic review)
Rangkai narasi yang sistematis dan hindari mengutip berlebihan
Jelaskan hipotesis dengan jelas
Sajikan data mentah dan analisis statistik
Jelaskan batasan studi dan potensi bias
Dengan strategi penulisan yang tepat, peluang diterima jurnal akan lebih besar.
Secara ringkas, perbedaan antara artikel review dan artikel penelitian eksperimental, jenis artikel yang tepat sesuai tujuan penelitian sangatlah penting. Dengan panduan ini, kamu siap menentukan format tulisan yang cocok baik untuk review komprehensif atau eksperimen valid.
1. Apakah artikel review bisa berisi data eksperimen?
Tidak. Artikel review hanya menyusun ulang hasil dari studi sebelumnya tanpa eksperimen baru.
2. Bisakah mahasiswa menulis artikel eksperimental tanpa supervisi dosen?
Disarankan ada bimbingan karena desain eksperimental memerlukan pemahaman metodologi standar dan etika riset yang ketat.
3. Apakah artikel review lebih mudah diterima daripada eksperimental?
Tidak selalu; penerimaan tergantung kualitas sintesis literatur atau kekokohan desain yang disajikan.
4. Berapa banyak artikel dalam review yang ideal?
Untuk systematic review, minimal 20–30 artikel. Untuk narrative review, bisa kita sesuaikan dengan topik.
5. Apakah perlu menyusun tabel perbandingan dalam artikel review?
Sangat kami sarankan agar penyajian hasil literatur menjadi lebih sistematis dan mudah pembaca pahami.