
Perbedaan jurnal nasional dan internasional sering kali membingungkan mahasiswa dan peneliti muda. Artikel ini menjelaskan secara lengkap ciri, kualitas, dan manfaat dari keduanya agar kamu bisa menentukan tempat publikasi yang tepat.
Dalam dunia akademik, istilah jurnal nasional dan jurnal internasional sering muncul sebagai tolok ukur kualitas penelitian. Banyak mahasiswa, dosen, dan peneliti yang merasa bingung membedakan keduanya. Padahal, memahami perbedaan ini sangat penting untuk menentukan strategi publikasi ilmiah yang tepat dan efektif.
Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan antara jurnal nasional dan internasional, mulai dari pengertian, karakteristik, sistem penilaian, hingga manfaatnya bagi karier akademik. Yuk, kita bahas tuntas satu per satu!
Jurnal Nasional adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga di dalam negeri — seperti universitas, asosiasi profesi, atau lembaga penelitian — dan ditujukan bagi pembaca nasional. Umumnya, artikel di jurnal nasional ditulis dalam bahasa Indonesia, dengan topik yang relevan terhadap konteks lokal atau nasional.
Sedangkan Jurnal Internasional adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga penerbit internasional dan diperuntukkan bagi pembaca global. Bahasa yang digunakan hampir selalu bahasa Inggris, dan naskah yang diterbitkan biasanya melalui proses seleksi yang lebih ketat.
Contoh jurnal internasional bereputasi tinggi antara lain: Nature, IEEE Transactions, ScienceDirect, SpringerLink, Elsevier, dan Taylor & Francis.
Perbedaan paling mendasar terletak pada lingkup pembahasan dan target audiens.
Contohnya:
Jika kamu menulis penelitian tentang “Strategi Digital Marketing UMKM di Cirebon,” jurnal nasional akan menerima dengan baik karena relevan dengan konteks lokal. Namun, jika penelitianmu membahas “Perbandingan Strategi Digital Marketing UMKM di Asia Tenggara,” jurnal internasional lebih cocok karena pembahasannya berskala global.
Inilah bagian yang paling membedakan keduanya: standar kualitas dan sistem penelaahan (peer review).
Proses review jurnal internasional bisa memakan waktu 3–12 bulan, tergantung pada tingkat kesulitannya.
Bahasa menjadi faktor penting dalam menentukan apakah jurnal tersebut berskala nasional atau internasional.
Selain itu, jurnal internasional juga sangat memperhatikan clarity (kejelasan), coherence (keterpaduan ide), dan consistency (konsistensi istilah dan format).
Salah satu ciri utama jurnal internasional bereputasi adalah indeksasinya.
Indeksasi ini bukan sekadar label. Ia menunjukkan tingkat pengakuan, kredibilitas, dan jangkauan global dari jurnal tersebut. Semakin tinggi tingkat indeksasi, semakin tinggi pula nilai publikasinya di mata dunia akademik.
Publikasi di jurnal nasional memiliki nilai penting untuk pengembangan keilmuan dalam negeri.
Namun, untuk keperluan promosi jabatan akademik — seperti naik pangkat ke Lektor Kepala atau Guru Besar — publikasi di jurnal internasional bereputasi menjadi syarat wajib di banyak institusi.
Selain itu, publikasi internasional juga sangat berpengaruh dalam:
Artinya, jurnal nasional memperkuat fondasi ilmiah lokal, sementara jurnal internasional membuka jalan menuju pengakuan global.
Menulis untuk jurnal internasional tentu membutuhkan usaha lebih.
Kamu harus memastikan bahwa penelitianmu memiliki nilai kebaruan global, metodologi yang kuat, serta kemampuan bahasa Inggris akademik yang mumpuni.
Beberapa jurnal internasional juga menerapkan Article Processing Charge (APC), yakni biaya publikasi yang dibayar oleh penulis, biasanya berkisar antara USD 100–2000 tergantung pada penerbitnya.
Namun, banyak juga jurnal open access yang tidak berbayar dan tetap bereputasi tinggi.
Sementara itu, publikasi di jurnal nasional umumnya gratis atau berbiaya rendah, karena disubsidi oleh lembaga penerbit di dalam negeri.
Sebagai ilustrasi, misalkan seorang dosen melakukan riset tentang “Efektivitas Pembelajaran Online di Masa Pandemi.”
Jika hasil risetnya fokus pada implementasi di Indonesia, jurnal nasional menjadi pilihan ideal. Namun, jika risetnya membandingkan efektivitas pembelajaran online di beberapa negara Asia Tenggara dan menawarkan model baru yang bisa diterapkan di berbagai konteks, maka jurnal internasional adalah tempat terbaik untuk dipublikasikan.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa pemilihan jurnal bukan hanya soal gengsi, tetapi soal relevansi dan tujuan penelitian.
Berikut tips sederhana agar kamu tidak salah pilih jurnal publikasi:
Baik jurnal nasional maupun internasional memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Jurnal nasional berfungsi memperkuat kapasitas riset di dalam negeri, sedangkan jurnal internasional membuka akses ke panggung akademik dunia.
Bagi mahasiswa, dosen, atau peneliti muda, memahami perbedaan ini akan membantu menentukan arah karier ilmiah dan strategi publikasi yang tepat.
Karena pada akhirnya, publikasi bukan sekadar soal menulis — tetapi tentang berbagi pengetahuan untuk kemajuan dunia. 🌍📖