Perbedaan Jurnal Nasional dan Internasional yang Harus Diketahui

Perbedaan Jurnal Nasional dan Internasional yang Harus Diketahui

Perbedaan jurnal nasional dan internasional sering kali membingungkan mahasiswa dan peneliti muda. Artikel ini menjelaskan secara lengkap ciri, kualitas, dan manfaat dari keduanya agar kamu bisa menentukan tempat publikasi yang tepat.

Dalam dunia akademik, istilah jurnal nasional dan jurnal internasional sering muncul sebagai tolok ukur kualitas penelitian. Banyak mahasiswa, dosen, dan peneliti yang merasa bingung membedakan keduanya. Padahal, memahami perbedaan ini sangat penting untuk menentukan strategi publikasi ilmiah yang tepat dan efektif.

Perbedaan Jurnal Nasional dan Internasional yang Harus Diketahui

apakah semua jurnal bereputasi harus terindeks di Scopus

Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan antara jurnal nasional dan internasional, mulai dari pengertian, karakteristik, sistem penilaian, hingga manfaatnya bagi karier akademik. Yuk, kita bahas tuntas satu per satu!

1. Pengertian Jurnal Nasional dan Jurnal Internasional

Jurnal Nasional adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga di dalam negeri — seperti universitas, asosiasi profesi, atau lembaga penelitian — dan ditujukan bagi pembaca nasional. Umumnya, artikel di jurnal nasional ditulis dalam bahasa Indonesia, dengan topik yang relevan terhadap konteks lokal atau nasional.

Sedangkan Jurnal Internasional adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga penerbit internasional dan diperuntukkan bagi pembaca global. Bahasa yang digunakan hampir selalu bahasa Inggris, dan naskah yang diterbitkan biasanya melalui proses seleksi yang lebih ketat.

Contoh jurnal internasional bereputasi tinggi antara lain: Nature, IEEE Transactions, ScienceDirect, SpringerLink, Elsevier, dan Taylor & Francis.

2. Cakupan dan Lingkup Pembahasan

Perbedaan paling mendasar terletak pada lingkup pembahasan dan target audiens.

  • Jurnal Nasional fokus pada isu-isu yang spesifik dengan konteks lokal — seperti kebijakan pendidikan di Indonesia, ekonomi daerah, atau penelitian sosial berbasis budaya lokal.
  • Jurnal Internasional berfokus pada isu-isu global, inovatif, dan orisinal yang dapat diterapkan di berbagai negara.

Contohnya:
Jika kamu menulis penelitian tentang “Strategi Digital Marketing UMKM di Cirebon,” jurnal nasional akan menerima dengan baik karena relevan dengan konteks lokal. Namun, jika penelitianmu membahas “Perbandingan Strategi Digital Marketing UMKM di Asia Tenggara,” jurnal internasional lebih cocok karena pembahasannya berskala global.

3. Standar Kualitas dan Proses Review

Inilah bagian yang paling membedakan keduanya: standar kualitas dan sistem penelaahan (peer review).

  • Pada jurnal nasional, proses review biasanya dilakukan oleh reviewer dalam negeri dengan standar nasional, dan durasi review bisa relatif lebih cepat.
  • Sementara jurnal internasional memiliki proses seleksi yang jauh lebih ketat. Reviewer-nya berasal dari berbagai negara dan biasanya ahli di bidangnya. Artikel yang diterima harus memenuhi unsur:
    • kebaruan (novelty),
    • kontribusi ilmiah global,
    • metodologi yang valid, dan
    • penggunaan bahasa Inggris akademik yang baik.

Proses review jurnal internasional bisa memakan waktu 3–12 bulan, tergantung pada tingkat kesulitannya.

4. Bahasa dan Gaya Penulisan

Bahasa menjadi faktor penting dalam menentukan apakah jurnal tersebut berskala nasional atau internasional.

  • Jurnal Nasional: menggunakan bahasa Indonesia, meskipun beberapa jurnal sudah mulai menerima naskah berbahasa Inggris.
  • Jurnal Internasional: hampir seluruhnya menggunakan bahasa Inggris akademik formal. Selain itu, penulis dituntut untuk menggunakan gaya penulisan ilmiah global, seperti APA Style, IEEE Style, MLA, atau Chicago Manual.

Selain itu, jurnal internasional juga sangat memperhatikan clarity (kejelasan), coherence (keterpaduan ide), dan consistency (konsistensi istilah dan format).

5. Indeksasi dan Pengakuan Akademik

Salah satu ciri utama jurnal internasional bereputasi adalah indeksasinya.

  • Jurnal Nasional biasanya terindeks oleh portal dalam negeri seperti Garuda, Sinta (Science and Technology Index), atau ISJD (Indonesian Scientific Journal Database).
  • Jurnal Internasional Bereputasi terindeks oleh lembaga internasional seperti Scopus, Web of Science (WoS), DOAJ, EBSCO, ProQuest, dan sebagainya.

Indeksasi ini bukan sekadar label. Ia menunjukkan tingkat pengakuan, kredibilitas, dan jangkauan global dari jurnal tersebut. Semakin tinggi tingkat indeksasi, semakin tinggi pula nilai publikasinya di mata dunia akademik.

6. Nilai Akademik dan Dampak terhadap Karier

Publikasi di jurnal nasional memiliki nilai penting untuk pengembangan keilmuan dalam negeri.
Namun, untuk keperluan promosi jabatan akademik — seperti naik pangkat ke Lektor Kepala atau Guru Besar — publikasi di jurnal internasional bereputasi menjadi syarat wajib di banyak institusi.

Selain itu, publikasi internasional juga sangat berpengaruh dalam:

  • pengajuan hibah penelitian,
  • beasiswa internasional, dan
  • kerja sama riset lintas negara.

Artinya, jurnal nasional memperkuat fondasi ilmiah lokal, sementara jurnal internasional membuka jalan menuju pengakuan global.

7. Tingkat Kesulitan dan Biaya Publikasi

Menulis untuk jurnal internasional tentu membutuhkan usaha lebih.
Kamu harus memastikan bahwa penelitianmu memiliki nilai kebaruan global, metodologi yang kuat, serta kemampuan bahasa Inggris akademik yang mumpuni.

Beberapa jurnal internasional juga menerapkan Article Processing Charge (APC), yakni biaya publikasi yang dibayar oleh penulis, biasanya berkisar antara USD 100–2000 tergantung pada penerbitnya.
Namun, banyak juga jurnal open access yang tidak berbayar dan tetap bereputasi tinggi.

Sementara itu, publikasi di jurnal nasional umumnya gratis atau berbiaya rendah, karena disubsidi oleh lembaga penerbit di dalam negeri.

8. Contoh Kasus Nyata

Sebagai ilustrasi, misalkan seorang dosen melakukan riset tentang “Efektivitas Pembelajaran Online di Masa Pandemi.”

Jika hasil risetnya fokus pada implementasi di Indonesia, jurnal nasional menjadi pilihan ideal. Namun, jika risetnya membandingkan efektivitas pembelajaran online di beberapa negara Asia Tenggara dan menawarkan model baru yang bisa diterapkan di berbagai konteks, maka jurnal internasional adalah tempat terbaik untuk dipublikasikan.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa pemilihan jurnal bukan hanya soal gengsi, tetapi soal relevansi dan tujuan penelitian.

9. Tips Memilih Jurnal yang Tepat

Berikut tips sederhana agar kamu tidak salah pilih jurnal publikasi:

  1. Tentukan target pembaca: lokal atau global.
  2. Cek indeksasi jurnal: gunakan situs Sinta, Scopus, atau DOAJ.
  3. Periksa reputasi penerbit: hindari jurnal predator (yang meminta biaya besar tanpa review).
  4. Baca template dan panduan penulis.
  5. Pastikan tema risetmu sesuai dengan fokus jurnal.

Kesimpulan

Baik jurnal nasional maupun internasional memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Jurnal nasional berfungsi memperkuat kapasitas riset di dalam negeri, sedangkan jurnal internasional membuka akses ke panggung akademik dunia.

Bagi mahasiswa, dosen, atau peneliti muda, memahami perbedaan ini akan membantu menentukan arah karier ilmiah dan strategi publikasi yang tepat.

Karena pada akhirnya, publikasi bukan sekadar soal menulis — tetapi tentang berbagi pengetahuan untuk kemajuan dunia. 🌍📖

 

Penulis Blog Informasi Edukasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp