Perbedaan Jurnal Q1, Q2, Q3, dan Q4 di Scopus: Panduan Memahami Quartile Jurnal

perbedaan jurnal Q1 Q2 Q3 Q4 di Scopusa

Perbedaan jurnal Q1, Q2, Q3, dan Q4 di Scopus menjadi topik penting dalam dunia akademik, khususnya bagi peneliti yang ingin menerbitkan karya ilmiah di jurnal bereputasi tinggi. Istilah “Q” atau quartile menunjukkan posisi jurnal dalam peringkat kualitas berdasarkan bidang keilmuan.

Artikel ini akan membahas arti dari tiap quartile, bagaimana cara mengeceknya, serta strategi memilih jurnal yang sesuai dengan tingkat Q agar publikasi Anda lebih tepat sasaran dan berpeluang besar diterima.

Apa Itu Quartile (Q1–Q4) dalam Jurnal Scopus?

Quartile adalah sistem peringkat jurnal yang digunakan untuk mengklasifikasikan jurnal ilmiah berdasarkan kualitas dan pengaruhnya dalam bidang tertentu. Sistem ini digunakan oleh SCImago Journal Rank (SJR), salah satu metrik utama dalam Scopus.

  • Q1 (Quartile 1) = 25% jurnal teratas di bidangnya
  • Q2 = 26–50% teratas
  • Q3 = 51–75%
  • Q4 = 76–100%, atau peringkat terbawah

Peringkat ini berdasarkan indikator SJR (Scimago Journal Rank) yang memperhitungkan jumlah sitasi dan reputasi jurnal pemberi sitasi.

Tabel Perbedaan Jurnal Q1–Q4

Quartile Arti Umum Ciri-Ciri Utama
Q1 Peringkat tertinggi (Top 25%) Sitasi tinggi, jurnal elit, sangat selektif, impact besar, reviewer sangat ketat
Q2 Menengah ke atas Sangat kredibel, tapi lebih terbuka, cocok untuk riset solid
Q3 Menengah ke bawah Kompetitif, tapi tidak seketat Q1–Q2, ideal untuk peneliti menengah
Q4 Paling bawah (Bottom 25%) Cakupan luas, paling inklusif, kadang cocok untuk studi awal atau niche

Cara Mengecek Quartile Jurnal di Scopus

1. Kunjungi SCImago Journal Rank (SJR)

🔗 https://www.scimagojr.com

Situs ini bekerja sama dengan Scopus untuk mengklasifikasikan jurnal berdasarkan subject area dan SJR score.

2. Masukkan Nama Jurnal

Gunakan kolom pencarian, lalu klik jurnal yang dimaksud. Anda akan menemukan:

  • SJR score
  • Quartile (Q1–Q4)
  • Field (subject category)
  • Publisher
  • Cites per Document

3. Periksa Quartile Berdasarkan Bidang Ilmu

📌 Penting: satu jurnal bisa berada di lebih dari satu kategori, dan memiliki Q yang berbeda-beda.

Contoh:

Jurnal “Computers in Human Behavior” adalah Q1 di bidang Psychology, tapi Q2 di bidang Computer Science.

Apa Pengaruh Quartile terhadap Publikasi?

  1. Jurnal Q1 memiliki reputasi tertinggi, ideal untuk peneliti senior dan top-tier institutions.
  2. Q2 sering dijadikan target realistis oleh peneliti yang punya riset kuat, tapi belum breakthrough.
  3. Q3–Q4 lebih terbuka, cocok untuk peneliti pemula, riset lokal, atau topik niche.
  4. Banyak institusi hanya menghitung poin publikasi dari jurnal Q1–Q2.

Baca juga: Bagaimana Meningkatkan Peluang Publikasi di Jurnal Scopus

Tips Lainnya: Strategi Memilih Quartile Jurnal yang Sesuai

  1. Cocokkan kemampuan dan pengalaman Anda.
    Jangan langsung membidik Q1 jika Anda belum punya rekam jejak sitasi atau kolaborasi internasional.
  2. Lihat scope jurnal dengan seksama.
    Pastikan topik artikel Anda selaras dengan call for papers atau editorial statement jurnal tersebut.
  3. Gunakan strategi naik tingkat.
    Mulai dari Q4/Q3 → Q2 → Q1 secara bertahap sambil membangun portofolio riset.
  4. Cek acceptance rate jurnal.
    Q1 umumnya memiliki acceptance rate <20%, sedangkan Q3–Q4 bisa mencapai 40–60%.
  5. Jangan hanya tergiur Q1—fokus pada relevansi.
    Artikel Anda mungkin lebih berkontribusi di Q2 yang sesuai bidang, dibanding “memaksa” masuk Q1.

Kesimpulan

Peringkat Q1 hingga Q4 adalah sistem klasifikasi jurnal ilmiah berdasarkan kualitas, visibilitas, dan dampak di bidangnya. Meskipun Q1 sering dianggap paling bergengsi, pemilihan jurnal terbaik tidak hanya berdasarkan quartile, tapi juga pada kesesuaian topik, kontribusi riset, dan kesiapan Anda sebagai penulis.

Pahami dengan baik karakteristik jurnal dalam tiap quartile agar Anda bisa merancang strategi publikasi yang cerdas, realistis, dan berdampak. Tidak selalu harus Q1, tapi harus tepat sasaran dan sesuai potensi Anda.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah semua jurnal Scopus memiliki quartile?

Ya, jika jurnal tersebut dinilai di SJR. Namun, jurnal baru atau jurnal yang sangat niche bisa saja belum diklasifikasikan.

2. Apakah Q1 pasti lebih baik dari Q2?

Dari segi reputasi umum, ya. Tapi dari segi kecocokan riset, Q2 bisa lebih tepat jika sesuai bidang dan scope jurnal.

3. Bisakah satu jurnal memiliki dua quartile?

Ya. Satu jurnal bisa masuk beberapa kategori subject area dengan quartile berbeda.

4. Apakah Q4 itu jurnal jelek?

Tidak. Q4 tetap merupakan jurnal yang lolos seleksi Scopus dan memiliki nilai akademik, hanya saja dampaknya lebih rendah.

5. Bagaimana meningkatkan peluang diterima di jurnal Q1?

Pastikan artikel Anda punya kebaruan (novelty) tinggi, metode kuat, sitasi memadai, dan ditulis dengan bahasa akademik yang baik.

 

Penulis Blog Informasi Edukasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp