
Dalam dunia akademik, memahami perbedaan penulisan jurnal dalam bidang sains dan sosial adalah kunci untuk sukses dalam publikasi.
Meski sama-sama bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian, gaya, struktur, dan pendekatannya bisa sangat berbeda.
Jika kamu sedang bersiap untuk menulis jurnal di salah satu bidang ini, artikel penulisan jurnal dalam bidang sains dan sosial akan membantumu memetakan apa saja yang perlu diperhatikan.
Tidak sedikit penulis pemula yang mengira semua jurnal ditulis dengan format yang sama. Kenyataannya, perbedaan penulisan jurnal dalam bidang sains dan sosial mencerminkan karakteristik dasar dari masing-masing disiplin ilmu.
Jika tidak memahami nuansa ini, artikel yang kamu kirimkan bisa saja ditolak karena tidak sesuai dengan ekspektasi jurnal tujuan.
Dalam bidang sains, penulisan jurnal cenderung:
Lebih teknis dan objektif: Hasil harus bisa diuji ulang.
Berbasis data kuantitatif: Statistik, tabel, dan grafik sering digunakan.
Format IMRAD: Introduction, Methods, Results, and Discussion hampir selalu digunakan.
Bahasa formal: Minim penggunaan opini pribadi.
Penelitian sains biasanya fokus pada eksperimen laboratorium, pengujian hipotesis, atau pengembangan teori berbasis data empiris.
Sebaliknya, jurnal di bidang sosial memiliki ciri-ciri seperti:
Lebih naratif dan reflektif: Fokus pada pemahaman fenomena sosial.
Berbasis data kualitatif: Wawancara, observasi, dan studi kasus sering digunakan.
Format fleksibel: Tidak selalu kaku seperti IMRAD, bisa berbentuk esai analitis.
Bahasa sedikit lebih bebas: Masih formal, tapi lebih membuka ruang untuk analisis kritis.
Penelitian sosial berusaha memahami pengalaman manusia, perilaku, dan dinamika masyarakat.
Dalam penulisan jurnal bidang sains, judul biasanya singkat, deskriptif, dan fokus pada variabel penelitian. Misalnya, “Pengaruh pH terhadap Pertumbuhan Bakteri X.”
Di sisi lain, judul jurnal bidang sosial cenderung lebih interpretatif, kadang mengandung pertanyaan atau tema luas. Misalnya, “Membangun Solidaritas Sosial di Tengah Krisis Ekonomi.”
Abstrak jurnal sains:
Ringkas
Fokus pada tujuan, metode, hasil utama, dan kesimpulan
Biasanya hanya satu paragraf
Abstrak jurnal sosial:
Sedikit lebih panjang
Menjelaskan latar belakang sosial, pendekatan teori, metode, temuan, dan implikasi sosial
Metode di jurnal sains sering kali menggunakan eksperimen laboratorium, uji coba terkontrol, atau model matematika. Penekanan utamanya adalah replikasi.
Metode di jurnal sosial lebih beragam, seperti etnografi, wawancara mendalam, atau analisis teks. Penekanannya adalah pada konteks dan pemaknaan.
Dalam sains:
Banyak tabel, grafik, dan analisis statistik.
Hasil dipisahkan dari diskusi.
Dalam sosial:
Hasil dan analisis sering kita padukan.
Kutipan naratif dari responden sering digunakan.
Penulisan jurnal sains menghindari suara aktif dan opini pribadi. Contohnya: “Data menunjukkan bahwa…”
Penulisan jurnal sosial boleh sedikit lebih luwes dengan analisis reflektif. Misalnya: “Peneliti mengamati bahwa…”
Dalam bidang sains, kutipan cenderung lebih singkat dan fokus pada sumber primer. Sementara di bidang sosial, referensi bisa jauh lebih banyak, dengan menggabungkan teori klasik dan studi terbaru.
Di bidang sains:
Validasi hasil sangat penting.
Peer-review ketat terhadap metodologi dan analisis data.
Di bidang sosial:
Subjektivitas interpretasi bisa menjadi tantangan.
Review fokus pada kedalaman analisis dan relevansi teori.
Kenali jurnal tujuan: Baca beberapa artikel yang sudah dipublikasikan.
Perhatikan panduan author: Setiap jurnal biasanya punya pedoman penulisan khusus.
Ikuti standar metodologi bidangmu: Ini akan meningkatkan kredibilitasmu.
Jangan campur pendekatan: Jika kamu di bidang sains, hindari terlalu banyak spekulasi. Jika di bidang sosial, pastikan analisismu kontekstual.
Mencampur pendekatan kuantitatif dan kualitatif tanpa penjelasan metodologis.
Menggunakan bahasa terlalu teknis di jurnal sosial.
Mengabaikan validitas statistik dalam jurnal sains.
Memahami perbedaan penulisan jurnal dalam bidang sains dan sosial bukan hanya meningkatkan peluang lolos publikasi, tapi juga mencerminkan kedewasaan akademismu. Dengan memahami karakteristik, gaya bahasa, hingga pendekatan analitis di masing-masing bidang, kamu bisa menghasilkan tulisan yang lebih tajam, relevan, dan terhargai komunitas ilmiah.
Jadi, sebelum mulai menulis, pastikan kamu tahu di mana kamu berdiri. Sains atau sosial? Pilihan gaya penulisanmu akan menentukan seberapa jauh penelitianmu bisa melangkah.
1. Apa itu perbedaan utama penulisan jurnal sains dan sosial?
Penulisan jurnal sains cenderung teknis, berbasis data kuantitatif, dan mengikuti format IMRAD. Jurnal sosial lebih naratif, berbasis data kualitatif, dan analitis.
2. Bagaimana membuat abstrak untuk jurnal sosial?
Abstrak jurnal sosial harus menjelaskan latar belakang sosial, pendekatan teori, metode, temuan, dan relevansi sosial secara ringkas namun padat.
3. Apakah semua jurnal sains harus berbentuk eksperimen?
Tidak selalu. Beberapa jurnal sains juga menerima studi teoritis atau simulasi, asalkan berbasis metodologi yang jelas.
4. Bolehkah menggunakan opini pribadi dalam jurnal sosial?
Boleh, asalkan opini tersebut terdukung oleh data kualitatif atau teori akademik yang relevan.
5. Mengapa penting memahami perbedaan penulisan ini?
Karena jurnal berbeda memiliki standar dan ekspektasi yang berbeda, memahami perbedaan ini meningkatkan peluang lolos untuk publikasi.