
H Index di Scopus adalah metrik penting untuk mengukur dampak akademik peneliti. Artikel ini membahas apa itu H-Index di Scopus, strategi efektif untuk meningkatkannya, dan kesimpulan.
H-Index adalah indikator yang mengukur produktivitas dan dampak penelitian berdasarkan jumlah publikasi dan sitasi. Misalnya, H-Index 10 berarti peneliti memiliki 10 artikel, masing-masing disitasi minimal 10 kali.
Scopus, database Elsevier, menghitung H-Index berdasarkan publikasi di jurnal terindeks, menjadikannya metrik andal untuk pengajuan hibah, kenaikan jabatan (poin KUM hingga 25, PO PAK 2024), atau evaluasi akademik.
Berbeda dengan Google Scholar, Scopus lebih selektif, hanya mengindeks jurnal berkualitas tinggi, sehingga H-Index-nya lebih diakui secara global.
Baca Juga: Cara Mengoptimalkan Profil di Google Scholar dan Scopus
Pahami lah Strategi Efektif dalam Meningkatkan H-Index di Scopus dengan Mudah, simak sebagai berikut:
Meningkatkan H-Index di Scopus adalah investasi penting untuk karier akademik, mendukung pengakuan global, hibah, dan kenaikan jabatan.
Dengan mempublikasikan di jurnal Scopus berkualitas, fokus pada penelitian inovatif, memanfaatkan open access, dan mempromosikan karya, peneliti dapat meningkatkan sitasi dan H-Index.
Kolaborasi dan pemeliharaan profil Scopus juga krusial untuk akurasi metrik. Dengan strategi efektif, H-Index di Scopus akan mencerminkan dampak penelitian yang signifikan dan memperkuat reputasi akademik.