Strategi Mengikuti Konferensi Ilmiah Secara Virtual

Strategi Mengikuti Konferensi Ilmiah Secara Virtual

Di era digital seperti sekarang, banyak kegiatan akademik beralih ke format daring. Salah satunya adalah strategi mengikuti konferensi ilmiah.

Tapi, bagaimana strategi mengikuti konferensi ilmiah secara virtual agar tidak sekadar hadir pasif? Artikel ini akan membahas tuntas dari persiapan hingga tindak lanjutnya.

Mengapa Konferensi Ilmiah Virtual Penting?

Konferensi ilmiah virtual memberikan kesempatan yang luas untuk berbagi hasil penelitian, membangun jejaring, dan memperkaya wawasan akademik tanpa perlu berpindah tempat. Terlebih lagi, biaya yang dikeluarkan cenderung lebih rendah dibanding konferensi tatap muka.

Persiapan Teknis yang Matang

Strategi mengikuti konferensi ilmiah secara virtual dimulai dari kesiapan teknis. Pastikan perangkat yang digunakan memiliki koneksi internet stabil, kamera berfungsi dengan baik, dan audio jelas. Gunakan headphone agar suara lebih fokus dan hindari gangguan suara dari luar.

Persiapkan juga platform yang digunakan. Jika konferensinya menggunakan Zoom, Google Meet, atau platform khusus, pelajari dulu fitur-fiturnya. Sering kali peserta kehilangan momen penting hanya karena tidak familiar dengan teknis aplikasi.

Buat Jadwal Ikut Sesi yang Relevan

Konferensi virtual biasanya berlangsung selama beberapa hari dengan banyak sesi paralel. Tentukan sesi mana saja yang benar-benar relevan dengan topik penelitian atau minat Anda. Catat jadwalnya, setel pengingat, dan jangan sampai tertinggal.

Salah satu strategi mengikuti konferensi ilmiah secara virtual yang efektif adalah memilih sesi diskusi atau presentasi dari pembicara yang sudah Anda ikuti karyanya. Ini akan meningkatkan pemahaman dan relevansi.

Aktif di Sesi Tanya Jawab dan Diskusi

Meski dilakukan secara virtual, bukan berarti Anda hanya sebagai penonton. Ambil peran aktif di sesi diskusi. Ajukan pertanyaan atau beri tanggapan atas paparan pembicara. Ini bisa menjadi awal dari relasi akademik jangka panjang.

Gunakan fitur chat, Q&A, atau raise hand. Bila memungkinkan, sampaikan juga profil singkat saat bertanya. Misalnya, “Saya Dita dari Universitas X, meneliti bidang Y. Ingin bertanya tentang…”

Catat dan Dokumentasikan Materi Penting

Selalu sediakan catatan digital atau manual. Saat konferensi berlangsung, tulis poin-poin penting dari setiap sesi. Dokumentasi ini sangat berguna untuk bahan referensi atau pengembangan riset ke depan.

Beberapa konferensi memberikan akses ke rekaman video. Jika demikian, simpan tautan dan nama file dengan rapi. Ini akan membantu ketika Anda menulis laporan kegiatan atau publikasi terkait.

Jalin Networking Meski Tidak Bertemu Langsung

Strategi mengikuti konferensi ilmiah secara virtual yang tidak kalah penting adalah membangun jaringan akademik. Banyak platform virtual yang menyediakan fitur breakout room, grup diskusi, atau live chat.

Manfaatkan momen ini untuk memperkenalkan diri dan bertukar kontak. Anda bisa menindaklanjutinya dengan menghubungi lewat email atau LinkedIn. Singgung kembali sesi yang kita ikuti bersama untuk mempererat koneksi.

Gunakan Media Sosial Akademik

Bagikan pengalaman Anda di media sosial seperti Twitter, LinkedIn, atau ResearchGate. Tulis insight dari sesi yang diikuti dan mention pembicara bila perlu. Ini bisa menjadi sarana promosi akademik sekaligus membuka peluang kolaborasi baru.

Media sosial akademik kian populer, dan seringkali menjadi tempat bertemunya peneliti dari berbagai negara.

Tindak Lanjuti Kontak dan Materi

Setelah konferensi selesai, jangan langsung tutup buku. Cek kembali kontak yang kita dapat, hubungi pembicara atau peserta lain yang menarik, dan kirimkan ucapan terima kasih atau follow-up proposal kolaborasi.

Jika Anda tertarik mengembangkan ide dari sesi tertentu, mulailah buat ringkasan dan ajukan proposal ke kampus atau lembaga penelitian Anda.

Evaluasi dan Simpan Arsip Kegiatan

Strategi mengikuti konferensi ilmiah secara virtual akan lebih matang di masa depan jika Anda melakukan evaluasi. Apa saja sesi yang paling berkesan? Apa yang perlu diperbaiki? Simpan semua materi seperti e-sertifikat, screenshot, dan catatan.

Evaluasi ini penting, terutama jika Anda ingin melaporkan kegiatan ke atasan atau menjadikannya portofolio akademik.

Waspadai Kejenuhan Layar

Virtual conference berjam-jam bisa melelahkan. Atur waktu untuk istirahat di antara sesi. Berdiri, peregangan, atau minum air putih. Ini penting agar Anda tetap fokus dan tidak burnout di tengah jalan.

Beberapa peserta bahkan menjadwalkan ulang sesi yang tidak begitu penting agar bisa menonton rekamannya saja nanti.

Jangan Lupa Tujuan Utama

Ingat kembali tujuan Anda mengikuti konferensi: memperluas pengetahuan, mencari kolaborasi, dan memperkenalkan hasil riset. Jangan tergoda multitasking saat sesi berlangsung. Fokus penuh adalah kunci dari strategi mengikuti konferensi ilmiah secara virtual yang sukses.

Kesimpulan

Mengikuti konferensi ilmiah secara virtual bukan berarti kehilangan nilai akademiknya. Dengan strategi yang tepat, Anda tetap bisa aktif, produktif, dan membangun relasi yang bermanfaat. Mulai dari persiapan teknis hingga tindak lanjut pasca konferensi, semua bisa dikelola dengan baik.

FAQ

1. Apa perbedaan utama antara konferensi ilmiah virtual dan konvensional?
Perbedaannya terletak pada tempat pelaksanaan. Virtual berjalan secara daring, sedangkan konvensional secara langsung di lokasi fisik.

2. Apakah konferensi ilmiah virtual seefektif yang tatap muka?
Jika kita kelola dengan baik, konferensi virtual tetap bisa memberikan manfaat yang sama besar dengan versi tatap muka.

3. Bagaimana caranya menjalin relasi di konferensi virtual?
Gunakan fitur chat, breakout room, atau follow-up lewat email dan LinkedIn untuk membangun koneksi.

4. Apakah perlu membuat laporan setelah ikut konferensi virtual?
Sangat kita anjurkan, terutama jika Anda menerima dana institusi. Laporan bisa kita gunakan untuk portofolio akademik.

5. Apa saja yang harus kita siapkan sebelum konferensi virtual?
Koneksi internet stabil, perangkat memadai, platform yang kamu pahami, dan jadwal sesi yang akan kamu ikuti.

Linkedin : Mamduh Rihadatul Aisy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp