
Tips Menulis Abstrak yang Menarik Perhatian Reviewer abstrak merupakan salah satu bagian terpenting dalam karya ilmiah, baik itu skripsi, tesis, disertasi, maupun artikel jurnal.
Bagi reviewer, abstrak menjadi pintu pertama untuk memahami inti penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, menulis abstrak yang jelas, ringkas, dan menarik dapat meningkatkan peluang naskah Anda untuk diterima.
Artikel ini akan membahas tips praktis dalam menulis abstrak yang mampu memikat perhatian reviewer sejak kalimat pertama.
Abstrak bertujuan memberikan gambaran singkat mengenai keseluruhan isi penelitian. Reviewer biasanya akan melihat abstrak untuk menilai relevansi, kebaruan, dan kualitas penelitian Anda. Pastikan abstrak menjawab pertanyaan: Apa yang diteliti? Mengapa penelitian ini penting? Bagaimana metode yang digunakan? Apa hasil dan kesimpulannya?
Abstrak yang baik memiliki alur yang rapi. Anda bisa mengikuti struktur berikut:
Reviewer menyukai abstrak yang langsung ke inti masalah tanpa kalimat bertele-tele.
Misalnya, daripada menulis:
“Penelitian ini menggunakan berbagai metode yang kompleks untuk menguji fenomena X.”
Lebih baik ditulis:
“Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium untuk menguji fenomena X.”
Hindari abstrak yang hanya berisi latar belakang panjang tanpa menampilkan hasil. Reviewer ingin mengetahui apa yang ditemukan dari penelitian Anda. Tampilkan temuan paling signifikan, angka atau data utama, serta dampaknya.
Kata kunci membantu reviewer dan pembaca menemukan penelitian Anda di database ilmiah. Pilih kata kunci yang sesuai dengan topik, metode, atau objek penelitian Anda. Pastikan kata kunci sudah muncul secara alami di dalam abstrak.
Setiap jurnal atau institusi memiliki batas jumlah kata, biasanya 150–250 kata. Pastikan abstrak Anda sesuai ketentuan dan tidak melebihi batas yang ditentukan. Jika terlalu panjang, reviewer bisa menganggap Anda tidak disiplin mengikuti panduan.
Meskipun abstrak berada di bagian awal karya ilmiah, penulisannya sebaiknya dilakukan setelah seluruh penelitian selesai. Hal ini memastikan semua informasi yang ditulis sudah akurat dan mencakup hasil akhir.
Sebelum mengirimkan naskah, baca kembali abstrak Anda dengan kritis. Periksa apakah:
Minta kolega atau dosen pembimbing membaca abstrak Anda untuk memberikan masukan.
Abstrak yang menarik perhatian reviewer harus jelas, ringkas, dan berfokus pada inti penelitian. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, struktur yang teratur, serta soroti temuan utama. Ingat, abstrak adalah pintu masuk penelitian Anda—buatlah pembaca ingin melangkah lebih jauh untuk membaca keseluruhan naskah.
1. Apakah boleh menulis abstrak dengan kutipan?
Tidak disarankan. Abstrak sebaiknya berisi ringkasan penelitian, bukan kutipan.
2. Apakah abstrak harus memuat hasil penelitian?
Ya, setidaknya sertakan temuan utama agar reviewer tahu kontribusi penelitian Anda.
3. Apakah abstrak boleh menggunakan poin-poin?
Tidak, abstrak biasanya ditulis dalam satu paragraf utuh tanpa bullet points.
4. Apakah kata kunci harus ada di abstrak?
Ya, minimal kata kunci utama muncul sekali secara alami di dalam abstrak.
5. Bagaimana jika hasil penelitian masih belum final?
Jangan menulis abstrak sebelum hasil final didapat, agar informasi yang diberikan akurat.