Cara Menulis Kesimpulan yang Kuat dalam Artikel Review

Cara Menulis Kesimpulan yang Kuat dalam Artikel Review

Banyak penulis fokus pada isi utama artikel review dan lupa bahwa bagian kesimpulan juga memegang peran penting memahami cara menulis kesimpulan yang kuat.

Kesimpulan bukan sekadar penutup, tapi juga menjadi bagian terakhir yang pembaca ingat. Oleh karena itu, mengetahui cara menulis kesimpulan yang kuat dalam artikel review adalah bekal penting bagi setiap peneliti.

Kesimpulan yang kuat mampu merangkum temuan dengan efektif, menegaskan pentingnya topik yang Anda bahas, dan bahkan bisa mendorong pembaca untuk mengutip karya Anda.

Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana menyusun kesimpulan artikel review dengan struktur yang tepat, bahasa yang kuat, serta makna yang menggugah.

Fungsi Utama Kesimpulan dalam Artikel Review

Sebelum bicara soal teknik penulisan, kita perlu tahu dulu fungsi kesimpulan. Di artikel review, kesimpulan berfungsi untuk:

  • Merangkum poin-poin utama yang sudah dibahas sebelumnya
  • Memberikan sintesis dari temuan-temuan penting
  • Menunjukkan kontribusi artikel terhadap bidang keilmuan tertentu
  • Memberikan arahan penelitian masa depan (future research directions)

Kesimpulan yang baik akan menjawab pertanyaan besar: “Lalu, apa pentingnya semua ini?”

Struktur Kesimpulan yang Efektif

Cara menulis kesimpulan yang kuat dalam artikel review harus memperhatikan susunan logis. Berikut adalah struktur umum yang bisa diikuti:

  • Pengingat Topik Utama: Satu paragraf singkat yang menegaskan kembali fokus dari artikel review
  • Sintesis Temuan: Gabungkan dan sorot temuan-temuan inti dari berbagai literatur yang dibahas
  • Implikasi Ilmiah: Jelaskan mengapa temuan tersebut penting
  • Saran untuk Riset Lanjutan: Beri arah bagi peneliti lain
  • Pernyataan Penutup: Akhiri dengan kalimat kuat yang meninggalkan kesan

Gunakan Bahasa yang Tegas tapi Tidak Menghakimi

Menulis kesimpulan bukan tempatnya berdebat atau menyalahkan. Gunakan bahasa yang tegas tapi tetap netral dan berbasis data.

Contoh frasa yang kuat:

  • “Berdasarkan hasil telaah, terlihat bahwa…”
  • “Penelitian di masa mendatang perlu mempertimbangkan…”
  • “Temuan ini menunjukkan adanya celah yang signifikan dalam…”

Hindari:

  • Klaim berlebihan tanpa dukungan
  • Bahasa subjektif seperti “menurut saya”
  • Kalimat terlalu umum seperti “semuanya penting”

Hubungkan dengan Literatur yang Anda Bahas

Kesimpulan yang kuat tidak berdiri sendiri. Kaitkan pernyataan Anda dengan literatur yang sudah Anda analisis. Dengan begitu, kesimpulan terasa kontekstual dan tidak mengawang-awang.

Misalnya: “Seperti yang ditunjukkan dalam studi oleh Ahmad (2021), integrasi teknologi dalam pendidikan masih menghadapi kendala infrastruktur, yang mendukung temuan kami bahwa…”

Jangan Tambahkan Informasi Baru

Salah satu kesalahan klasik adalah memasukkan informasi yang belum pernah Anda sebutkan di bagian isi. Kesimpulan bukan tempat memperkenalkan argumen baru.

Pastikan bahwa semua yang Anda tulis di kesimpulan sudah pernah Anda bahas sebelumnya, hanya saja kini dipadatkan dan dikuatkan.

Menyusun Kalimat Penutup yang Mengena

Cara menulis kesimpulan yang kuat dalam artikel review tak lepas dari kalimat penutup. Kalimat ini harus padat, berkesan, dan mendorong tindakan atau pemikiran lanjutan.

Contoh: “Dengan pemahaman yang lebih mendalam terhadap literatur terkini, kita bisa membuka cakrawala baru dalam pengembangan kebijakan berbasis bukti.”

Panjang Kesimpulan yang Ideal

Panjang ideal untuk kesimpulan biasanya 1–2 paragraf, tergantung panjang artikelnya. Artikel review yang panjang bisa memiliki kesimpulan hingga 300 kata.

Tapi ingat, kesimpulan bukan ringkasan. Jadi, jangan hanya menyalin kalimat-kalimat dari isi artikel.

Gunakan Transisi yang Lembut

Agar pembaca tidak kaget saat masuk ke bagian akhir, gunakan kalimat transisi seperti:

  • “Sebagai penutup,”
  • “Keseluruhan dari pembahasan ini menunjukkan bahwa…”
  • “Dengan mempertimbangkan seluruh studi yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa…”

Revisi dan Baca Ulang

Bagian ini sering Anda lupakan. Setelah menulis kesimpulan, beri jeda waktu, lalu baca kembali.

Tanyakan hal ini:

  • Apakah saya menyimpulkan, bukan mengulang?
  • Apakah kalimat akhir cukup menggugah?
  • Apakah kesimpulan saya bisa berdiri sendiri jika Anda baca tanpa isi artikel?

Kesalahan Umum yang Harus Anda Hindari

Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi:

  • Menulis ulang isi artikel secara mentah
  • Tidak menyebutkan kontribusi tulisan
  • Kalimat terlalu umum
  • Menggunakan opini pribadi tanpa dasar
  • Tidak memberikan arahan riset lanjutan

Kesimpulan

Mengetahui cara menulis kesimpulan yang kuat dalam artikel review adalah keterampilan yang sangat penting, apalagi bagi kamu yang ingin artikelnya banyak orang kutip dan keterima di jurnal ternama. Ingat, kesimpulan bukan hanya sekadar menutup tulisan, tapi memperkuat pesan yang ingin kamu sampaikan kepada dunia akademik.

FAQ

  1. Apakah kesimpulan harus menyertakan semua poin dari isi artikel? Tidak. Kesimpulan hanya perlu merangkum poin kunci dan menekankan pentingnya temuan.
  2. Bolehkah menyertakan opini pribadi dalam kesimpulan? Sebaiknya tidak, kecuali terdukung oleh data dan literatur yang Anda bahas.
  3. Berapa panjang ideal untuk kesimpulan artikel review? Sekitar 1–2 paragraf atau 150–300 kata.
  4. Apa bedanya kesimpulan artikel biasa dengan artikel review? Artikel review menyintesis banyak literatur, jadi kesimpulannya juga harus menyatukan berbagai temuan, bukan hanya satu.
  5. Mengapa penting menulis kesimpulan yang kuat? Karena bagian ini akan sangat memengaruhi daya ingat pembaca dan potensi sitasi terhadap artikel Anda.

 

Linkedin : Mamduh Rihadatul Aisy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp