Perbedaan Citasi di SINTA dan Scopus

Perbedaan Citasi di SINTA dan Scopus

Bagi akademisi dan peneliti, memahami perbedaan citasi di SINTA dan Scopus sangat penting untuk meningkatkan kredibilitas publikasi ilmiah. Kedua platform ini memiliki sistem penilaian yang berbeda, sehingga citasi di masing-masing indeks memiliki dampak yang berbeda pula.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana citasi di SINTA dan Scopus bekerja, faktor yang mempengaruhi penilaian, serta strategi terbaik untuk meningkatkan citasi di kedua platform.

Apa Itu SINTA dan Scopus?

A. SINTA (Science and Technology Index)

SINTA adalah sistem indeksasi jurnal ilmiah yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Jurnal SINTA menilai kualitas jurnal berdasarkan jumlah citasi, indeks H, dan produktivitas penelitian di tingkat nasional.

B. Scopus

Scopus adalah database akademik internasional yang dimiliki oleh Elsevier, yang mencakup jurnal, konferensi, dan publikasi ilmiah dari seluruh dunia. Jurnal Scopus memiliki sistem penilaian berbasis CiteScore, SJR (SCImago Journal Rank), dan SNIP (Source Normalized Impact per Paper).

Perbedaan Citasi di SINTA dan Scopus

Citasi di SINTA dan Scopus memiliki perbedaan dalam beberapa aspek penting:

Aspek Citasi di SINTA Citasi di Scopus
Jangkauan Nasional (Indonesia) Internasional
Sumber Data Jurnal Indonesia terindeks SINTA Jurnal global terindeks Scopus
Pengaruh Mempengaruhi peringkat SINTA individu dan jurnal Berkontribusi pada peringkat global jurnal dan peneliti
Standar Evaluasi Berbasis jumlah publikasi, indeks H, dan citasi nasional Berbasis CiteScore, SJR, dan SNIP
Pengakuan Akademik Diakui secara nasional oleh DIKTI Diakui secara global dan banyak digunakan oleh institusi internasional

Perbedaan ini membuat citasi di Scopus lebih berpengaruh secara global dibandingkan SINTA, namun untuk akademisi di Indonesia, SINTA tetap menjadi faktor penting dalam karier akademik mereka.

Faktor Penilaian Citasi di SINTA dan Scopus

Selain jumlah citasi, beberapa faktor lain yang mempengaruhi peringkat citasi di SINTA dan Scopus adalah:

A. Faktor Penilaian di SINTA

  • Jumlah publikasi yang terindeks dalam jurnal SINTA
  • Indeks H dan G sebagai ukuran dampak penelitian
  • Kolaborasi akademik dalam negeri dan internasional
  • Produktivitas penelitian dalam jurnal nasional bereputasi

B. Faktor Penilaian di Scopus

  • CiteScore: Rasio antara jumlah kutipan dengan jumlah artikel yang diterbitkan dalam jurnal
  • SJR (SCImago Journal Rank): Bobot kualitas berdasarkan jurnal yang mengutip artikel tersebut
  • SNIP (Source Normalized Impact per Paper): Mengukur dampak relatif suatu jurnal berdasarkan konteks sitasi

Kelebihan dan Kekurangan Citasi di SINTA dan Scopus

A. Kelebihan Citasi di SINTA

Lebih mudah diakses oleh akademisi Indonesia. Berpengaruh terhadap jabatan akademik di Indonesia. Memberikan pengakuan nasional bagi peneliti dan institusi

B. Kekurangan Citasi di SINTA

Tidak diakui secara internasional. Terbatas pada jurnal yang terindeks SINTA. Kurang berpengaruh terhadap peringkat jurnal global

C. Kelebihan Citasi di Scopus

Diakui secara global oleh akademisi dan institusi. Memiliki dampak lebih luas dalam dunia akademik. Berpengaruh terhadap peringkat jurnal internasional

D. Kekurangan Citasi di Scopus

Proses publikasi lebih ketat dan selektif . Tidak semua jurnal dapat dengan mudah terindeks Scopus. Biaya publikasi di beberapa jurnal Scopus cukup tinggi

Cara Meningkatkan Citasi di SINTA dan Scopus

Bagaimana cara meningkatkan citasi di kedua platform ini? Berikut beberapa tipsnya:

A. Publikasikan di Jurnal yang Terindeks

  • Pilih jurnal yang sudah masuk daftar SINTA atau Scopus untuk meningkatkan kemungkinan citasi.

B. Gunakan Kata Kunci yang Relevan

  • Gunakan kata kunci yang sering kita cari agar artikel mudah oleh akademisi lain temukan.

C. Promosikan Artikel Anda

  • Sebarkan di media sosial akademik seperti ResearchGate, Google Scholar, dan LinkedIn.

D. Kolaborasi dengan Peneliti Lain

  • Melakukan penelitian bersama dengan akademisi dari berbagai institusi dapat meningkatkan visibilitas artikel Anda.

E. Pastikan Kualitas Referensi

  • Gunakan referensi dari jurnal bereputasi tinggi untuk meningkatkan kemungkinan sitasi balik.

Kesimpulan

Perbedaan citasi di SINTA dan Scopus terletak pada cakupan, sistem evaluasi, dan dampak akademiknya. Citasi di SINTA lebih berpengaruh dalam konteks akademik Indonesia, sedangkan citasi di Scopus memiliki dampak global.

Dengan memahami cara kerja masing-masing platform dan menerapkan strategi yang tepat, akademisi dapat meningkatkan jumlah citasi dan dampak akademik mereka secara nasional maupun internasional.

FAQ 

1. Apakah citasi di SINTA dapat meningkatkan indeks Scopus?

Tidak secara langsung, tetapi jika jurnal SINTA masuk Scopus, maka citasi di dalamnya dapat berpengaruh.

2. Apa manfaat utama memiliki citasi di Scopus?

Citasi di Scopus meningkatkan visibilitas global dan kredibilitas akademik seorang peneliti.

3. Bagaimana cara melihat jumlah citasi di SINTA dan Scopus?

Anda dapat mengecek citasi di SINTA melalui website resminya, sementara citasi di Scopus dapat kita lihat melalui Scopus Preview atau akun Elsevier.

4. Apakah jurnal dengan SINTA 1 lebih baik dari jurnal Scopus Q4?

Tergantung konteksnya. Jurnal Scopus Q4 lebih terakui secara internasional, tetapi SINTA 1 memiliki pengaruh besar di Indonesia.

5. Bagaimana cara meningkatkan indeks H di SINTA dan Scopus?

Publikasikan artikel berkualitas tinggi, promosikan penelitian, dan lakukan kolaborasi akademik untuk meningkatkan jumlah kutipan.

Linkedin : Mamduh Rihadatul Aisy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp