
Dalam dunia akademik, memiliki jurnal yang terindeks Scopus adalah sebuah pencapaian prestisius. Namun, proses untuk mencapainya tidaklah mudah. Ada berbagai tantangan pengelola jurnal untuk masuk Scopus yang harus dihadapi oleh pengelola jurnal, mulai dari kualitas naskah hingga aspek teknis pengelolaan.
Artikel kali ini kita akan membahas berbagai tantangan pengelola jurnal untuk masuk Scopus serta memberikan strategi dan solusi untuk mengatasi hambatan tersebut.
Scopus adalah salah satu database jurnal ilmiah terbesar dan paling dihormati di dunia. Jika sebuah jurnal berhasil masuk ke dalam Scopus, maka:
Namun, jalan menuju indeksasi Scopus tidaklah mudah. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi.
Tantangan: Salah satu kendala utama adalah kualitas artikel yang tidak memenuhi standar internasional. Banyak jurnal menghadapi kesulitan dalam mendapatkan naskah berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar Scopus.
Solusi:
Tantangan: Peer-review adalah salah satu elemen penting dalam seleksi Scopus. Jika sistem review tidak ketat atau tidak transparan, peluang jurnal masuk Scopus akan berkurang.
Solusi:
Tantangan: Kurangnya pengalaman atau keahlian dalam tim editorial dapat menjadi hambatan besar.
Solusi:
Tantangan: Beberapa jurnal tidak memiliki standar yang jelas dalam publikasi, seperti kebijakan tentang plagiarisme atau konflik kepentingan.
Solusi:
Tantangan: Scopus mensyaratkan jurnal memiliki keteraturan terbitan dalam jumlah yang konsisten.
Solusi:
Tantangan: Banyak jurnal menghadapi keterbatasan dana untuk operasional, termasuk membayar reviewer dan meningkatkan infrastruktur teknologi.
Solusi:
Tantangan: Agar dapat masuk Scopus, jurnal harus memiliki jangkauan pembaca dan penulis yang luas.
Solusi:
Selain mengatasi tantangan di atas, ada beberapa strategi tambahan yang bisa diterapkan:
Tantangan pengelola jurnal untuk masuk Scopus memang cukup berat, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan meningkatkan kualitas naskah, memperbaiki sistem editorial, dan mengikuti standar internasional, peluang jurnal untuk lolos indeksasi Scopus akan semakin besar. Jangan menyerah, terus berinovasi, dan jadikan jurnal Anda lebih kompetitif di tingkat global.
Proses seleksi Scopus bisa memakan waktu antara 6 bulan hingga 1 tahun, tergantung pada kelengkapan dan kualitas jurnal yang diajukan.
Tidak semua jurnal bisa masuk Scopus. Hanya jurnal yang memenuhi kriteria ketat dari Scopus yang dapat diterima.
Jika jurnal ditolak, lakukan evaluasi menyeluruh, perbaiki kekurangan, dan ajukan kembali setelah memenuhi persyaratan.
Scopus tidak memungut biaya untuk proses pendaftaran jurnal, tetapi biaya operasional jurnal tetap menjadi tanggung jawab pengelola.
Sebagian besar jurnal yang masuk Scopus menggunakan bahasa Inggris agar lebih mudah oleh komunitas akademik global akses.